Dahulu kala, hidup
sepasang suami istri yang kesehariannya sebagai petani. Mereka tinggal di
sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum
dikaruniai seorang anak pun. Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa.
Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak.
(1)Ayah :”ya tuhan, beri lah hamba mu ini
seorang anak, jika tidak ya sudah lah”(Setiap hari) ..
Suatu hari seorang
raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri
itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.
(2)Raksasa :”hey, kamu mau punya anak..?”
(3)Ayah :”ya mau..mau mauuu
bangeeet.”
(4)Raksasa :“Kalo gitu tanamlah biji
ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,”
(5)Ayah :“Terima
kasih, Raksasa,”
(6)Raksasa :“Tapi ada syaratnya. Kamu
follow twitter aku dulu yah dan Pada
usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,”
(7)Ibu :”ya aku setuju...”
(8)Ayah :”tapi bu..?”
(9)Ibu :”ahh ayah diem aja apa si susahnya Follow twitter raksasa..?
(10)Ayah :”susah tu..ayah kan gak ada pulsaaa(iklan Telkomsel)..”
(11)Ibu :”aah gak peduli pokoknya aku mau
punya anak!”
Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena
itu tanpa berpikir panjang mereka setuju. Suami istri petani itu kemudian
menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai
tumbuh itu dengan sebaik mungkin.
(12)Ibu :”yah..ayah..ayo kesini !”
(13)Ayah :”ada apa bu..? ayah
lagi sibuk online nih”
(14)Ibu :”iisstt,Offline
dulu donk penting nih !”
(15)Ayah :”huuh, padahal lagi
asik chatingan ama Cinta Laura, hehehe…
(16)Ibu :”iii ayah nih”
(suami keluar dari
kamarnya)
(17)Ayah :”wah..mentimun apa’an
nih..?”(mulut ternganga)
(18)Ibu :”anehkan yah..?
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan
berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka
memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka
menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia.
Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
(19)Ayah :”innalilahi roji’un”
(20)Ibu :”astagfirullah
kelees”
(21)Ayah :”ya itu dia maksud
ayah”
(22)Ibu :”hmm, alhamdulilah
ternyata benar apa yang dikatakan raksasa
itu”
(23)Ayah :”iya bener,hehe emang raksasa
apa..?”(Muke bodo).
(24)Ibu :”hah?,capek deh”
(25)Ayah :”hehe, ya udah lah gak usah
di bahas yang penting sekarang kita punya anak”
(26)Ayah Istri:”kita
punya anak..kita punya anak..kita punya anak”(berjoget)
(27)Ayah :”eh wait,,wait ,,wait kita belum
kasi nama ini anak”
(28)Ibu :”ibu punya ide
bagaimana kalo’ kite beri nama anak kita Timun mas”
(29)Ayah :”iya, karena dia lahir
dari timun yang warna keemasan kan!”
Saking senangnya
mereka mengundang dangdut keliling untuk merayakannya.
Tahun demi tahun berlalu.sekarang umur Timun Mas 5 tahun, dia tumbuh sebagai
anak yang lebay dan alay dan dia sedang bermain bersama orang tuanya.
(bermain polisi-polisi)”
(30)Ayah : “Ayah capek nih, udah dulu deh mainnya”
Karena Ayah Timun Mas
capek, akhirnya mereka istirahat di ruang tamu dan berbincang-bincang.
(31)Ibu : “anakku sayang, kalau udah besar kamu
mau jadi apa?”
(32)Timun : “Ayah
Ibu, kalau Timun udah besar, timun mau jadi guru, jadi dokter, jadi model, jadi pemain
sinetron, pramugari, dan semuaa muanya…”
(33)Ayah : “cita-cita yang mulia nak”
(34)Ibu : “tapi cita-citanya kebanyakkan nak,
bagaimana kalau satu aja?”
(35)Timun : “aku gak
mau! Timun mau semuanya…hihihi(menangis)”
(36)Ibu : “cup cup cup, iya deh kamu bisa jadi
semuanya”
(37)Timun: “yeyeyeye,
aku suka itu!…”
Sementara itu, si
raksasa sedang kelaparan di dalam hutan karena menunggu Timun Mas berumur 17
tahun.
(38)Raksasa: “aduuh
lapeer… lama banget anak dalam timun itu berusia 17 tahun. Selama ini cuma
makan monyet, ular, dan tikus tanah. Daripada aku makin kelaparan lebih baik
buka twitter aku dulu, sapa tau ada follower baru.”
Bertahun-tahun kemudian ulang tahun Timun Mas yang
ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil
Timun Mas. Petani itu takut tapi dia mencoba tenang
(39)Ayah : “Tunggulah sebentar. Timun Mas
sedang Pacaran. Istriku akan
memanggilnya,”
(40)Ibu :“Anakku,(mak datang dari jauh)
(41)Timus mas:”napa bu..?”
(42)Ibu :” timun ambillah
ini,”(sambil menyerahkan sebuah kantung kresek). “Ini akan menolongmu melawan
Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,”
(43)timus mas: ”ha ..?raksasa?hari gene..!”
(44)Ibu : “beneran nak!”
(45)Timun mas: “wah, aku takut!”
(46)Ibu : ”cepat nak, kamu
harus lari..”
(47)Timun mas:”tapi bu?”(tak rela
melepaskan tangan ibunya)
(48)Ibu : “pergilah nak!”
(49)Timun mas: “oke, fiks fiks.
Aku pergi"
Karena tak mau jadi durhaka kepada ibu seperti malin
kundang Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.Suami istri itu sedih atas
kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan
Raksasa.
(50)Raksasa:”haduuh, lama bener anak mu pacaran aku
sudah gak sabar nih”
(51)Ayah :”sabar
sebentar abang raksasa, makan pisang goreng dulu yah”
(52)Raksasa:”tidaak ! aku tak makan pisang goreng tapi
aku makan timun mas panggang di tambah sambel mmm enak tuh”(mengeluarkan
lidahnya).
(53)Ayah(petani):”ha..?”(takut
sambil menelan air liur)
(54)Raksasa :”aahhh kelama’an pasti
kalian menipu ku…ku hancur kan pondok ini hiya..hiya”
Raksasa segera
berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat.
(55)Raksasa : “hey Timun Mas, jangan lari kau!”
(56)Timun Mas :”aduh gimana ni..? oo iya ini bisa
di gunakan, wah bagus sekali.”(mengambil segenggam garam . Lalu garam itu
ditaburkan ke arah Raksasa).
Tiba-tiba sebuah laut yang luas
pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
(57)raksasa: “aduh aduh…”
(58)Timun : “yeyeye,(menjulurkan lidanya ke raksasa)”
Timun Mas berlari lagi. Tapi
kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya.
(59)Timun Mas :”yaa ampun cepat
banget ni raksasa ,aku harus kembali mengambil benda ajaib dari kantungku.
Raksasa, Rasakan ini cabai Indofood..!!”
Seketika pohon dengan ranting dan
duri yang tajam memerangkap Raksasa.
(60)Raksasa :”aw..aw..aw
aduh..aduh… ( berteriak kesakitan).
Sementara itu Timun Mas berlari
menyelamatkan diri.
(61)Timun Mas :”kasian deh loo!”
Tapi Raksasa sungguh
kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan
benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib.
(62)Timun Mas :”wah, kamu gak nyerah-nyerah juga yah?
Rasakan ini, biji mentimun ajaib”
Seketika tumbuhlah
kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun
makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak
makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan
tenaganya habis.
(63)Timun mas: “aduh,
aku capek”
Lebih celaka lagi
Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya.
(64)Raksasa : “hey Timun! Ku makan kau”
Timun Mas sangat
ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang.
Lagi-lagi terjadi keajaiban.
(65)Timun mas:
“Semoga ini bisa membuat raksasa itu mati, rasakan lagi ini! Terasi udang ABC”
Sebuah danau lumpur
yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir
menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik.
Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
(66)Raksasa : “aww…. Aku tak mau matii”
Akhirnya raksasa itu
mati, dan Timun Mas pun lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah
orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat.
Mereka menyambutnya.
(67)Ibu : “Alhamdulillah, akhirnya kau
selamat nak”
(68)Ayah : “kamu hebat bisa mengalahkan raksasa
itu”
(69)Timun : “yee…”
(70)Ayah Ibu: “Terima Kasih,
Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” (kata mereka gembira).
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat
hidup bahagia tanpa ketakutan lagi. sekian,,,,,,,,