Kendati
sudah ada pendapat tentang asal usul
nenek moyang bangsa Indonesia yang paling beralasan kuat. Kita tentu perlu tahu beberapa pendapat ahli
sejarah lainnya, karena siapa tahu pendapat-pendapat mereka itulah yang
merupakan sebuah kebenaran. Yang namanya sejarah itu hanya berdasar pada duga
dan kira, kebenaran absolut bukankah hanya tuhan yang tahu. Nah berikut ini
adalah 15 pendapat ahli sejarah tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
yang berhasil kami rangkum dari beberapa sumber. Silakan disimak.
1. Pendapat Drs. Moh. Ali
Drs.
Moh. Ali beranggapan bahwa asal usul nenek
moyang bangsa Indonesiabersumber dari
daerah Yunan, Cina. Anggapan ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang menyebut
jika bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh
bangsa-bangsa yang lebih kuat kala itu. Mereka kemudian pindah ke
selatan, ke pulau-pulau di Austronesia termasuk Indonesia. Ali
berpendapat jika nenek moyang orang Indonesia berasal dari hulu sungai besar
yang berada di daratan Asia, mereka berdatangan ke Indonesia dengan cara
bergelombang. Gelombang pertama berlangsung sejak 3.000 sampai 1.500 SM (Proto
Melayu) sedangkan gelombang kedua terjadi pada 1.500 sampai 500 SM (Deutro
Melayu). Ciri-ciri kelompok yang datang pada gelombang pertama adalah mereka
masih berkebudayaan Neolitikum dengan tipe perahu bercadik-satu sebagai alat
transportasi menyeberangi lautan, sedangkan orang-orang gelombang kedua
memakai perahu bercadik-dua. 2. Pendapat Prof. Dr. H. Kern
Prof.
Dr. H. Kern berpendapat bila nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan
Asia. Ilmuan asal Belanda ini menyebut jika hasil penelitiannya menunjukan
bahwa bahasa-bahasa yang dipakai oleh suku-suku di Indonesia, Mikronesia,
Polinesia, dan Melanesia, mempunyai akar yang sama, yaitu bahasa Austronesia.
Dengan fakta itu, ia menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu
daerah yang sama dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Austronesia. Menurutnya,
nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju ke
kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan
bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang
dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K.
Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.
3. Pendapat Willem Smith
Untuk
menentukan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, Willem Smith melakukan identifikasi terhadap
bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa di sekitar Asia. Berdasarkan
penelitiannya, ia kemudian mengelompokan bahasa di sekitar Asia menjadi 3
bagian yaitu, bahasa Togon, bahasa Jerman, dan bahasa Austria. Nah, Indonesia
sendiri bersama dengan Melanesia, dan Polinesia digolongkan ke dalam penggunaan
bahasa Austria.
4. Pendapat Prof. Dr. Sangkot Marzuki
Prof.
Dr. Sangkot Marzuki menyebutkan jika nenek moyang bangsa Indonesia memiliki
asal usul dan keterkaitan dengan Austronesia dataran Sunda. Ini didasari oleh
penelusuran terkait DNA fosil-fosil manusia purba yang pernah ditemukan di
Indonesia. Atas dasar itu, ia kemudian menyanggah pendapat Van Heine Geldern
yang menyebut jika nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan.
Menurutnya, Homo Erectus atau Phitecantropus Erectus yang ditemukan sebagai
manusia purba saat itu tidak memiliki signifikasi dengan DNA manusia Indonesia
zaman sekarang. Menurutnya, mereka punah dan diganti oleh manusia species baru,
yang berasal dari Afrika.
5. Pendapat Van Heine Geldern
Pendapat
Van Heine Geldern sebetulnya tak jauh beda dengan pendapat Kern. Ia menganggap
jika bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari Asia Tengah. Kendati
lebih baru dibanding dengan teori yang diajukan Kern, pendapat dan teori
Geldern lebih dapat dipercaya karena didukung oleh penemuan beberapa artefak,
dan benda-benda sejarah lainnya yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan
dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di daratan Asia.
6. Pendapat Prof. Mohammad Yamin
Prof.
Mohammad Yamin menentang semua teori-teori yang menyebut jika nenek moyang
bangsa Indonesia justru berasal dari luar Indonesia. Menurut beliau, orang Indonesia saat ini benar-benar asli berasal dari
wilayah Indonesia sendiri. Ia justru malah meyakini jika ada sebagian bangsa
dan suku di luar negeri yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia. Landasan
pemikiran yang menjadi dasar Yamin adalah banyaknya temuan fosil dan artefak di
Indonesia yang lebih lengkap dibanding daerah lain di Asia. Contohnya, temuan
fosil Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tidak diketemukan di
daerah-daerah lain di Asia termasuk Asia Tenggara (Indochina).
7. Pendapat Prof. Dr. Krom
Prof.
Dr. Krom mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia adalah keturunan asli orang-orang
China Tengah. Hal ini didasari pemikiran sederhana, yaitu karena di Cina Tengah
banyak sekali terdapat sungai besar. Sebagian dari mereka menyebar ke seluruh
kawasan Indonesia pada zaman batu tua (sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM).
8. Pendapat Dr. Brandes
Dr.
Brandes berpendapat jika suku-suku yang
mendiami kepulauan Indonesia mempunyai kesamaan secara etnik, fisik, maupun
bahasa dengan beberapa bangsa yang mendiami daerah-daerah yang melintang dari
utara di Pulau Formosa (Taiwan), barat di Pulau Malagasi (Madagaskar), selatan
di Jawa dan Bali; serta timur di tepi pantai barat Amerika.
9. Pendapat Hogen
Hogen berpendapat bahwa bangsa yang mendiami pesisir Melayu di Sumatera beramilasi secara genetik dengan
bangsa Mongol yang datang pada gelombang pertama (Proto Melayu dan Deutro
Melayu).
10. Pendapat Max Muller
Mac
Muller berpendapat secara lebih spesifik. Ia menyebut jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari semenanjung Asia Tenggara. Kendati
begitu, alasan Muller ini tidak didukung
alasan yang jelas dan terverifikasi.
11. Pendapat Mayundar
Mayundar
berasumsi bahwa bangsa-bangsa Austronesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia
adalah berasal dari India. Mereka menyebar ke beberapa wilayah di Indocina, ke Indonesia, dan akhirnya ke Asia Pasifik.
Asumnsi Mayundar ini didukung hasil penelitiannya yang menyebut jika bahasa Austria adalah bahasa Muda di kawasan India
bagian timur.
12. Pendapat Mens
Mens
berpendapat bangsa Indonesia sebetulnya berasal dari keturunan Mongol yang
terdesak akibat keberadaan bangsa bangsa lain yang lebih kuat. Mereka kemudian
bermigrasi secara besar-besaram ke arah selatan termasuk ke kawasan Indonesia
13. Pendapat Sultan Takdir Alisyahbana
Sultan
Takdir Alisyahbana mengemukakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
bernenekmoyangkan bangsa melayu. Pendapatnya ini didasari oleh rumpun bahasa
keduanya yang memiliki kesamaan yang signifikan.
14. Pendapat Gorys Kraf
Gorys
Kraf berpendapat bahwa bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang lebih maju
dibanding kebudayaan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Ini berarti bahwa
Indonesia adalah induk dari bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Austronesia
seperti Malaysia, Thailand, Madagaskar, dan Selatan Indochina
15. Pendapat Harry Truman Simandjutak
Harry Truman Simandjutak
mengemukakan bahwa bahasa yang banyak dipakai di Indonesia adalaha generasi
kedua dari Bahasa Austronesia. Ini menunjukan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Pulau Formosa, di Taiwan.
No comments:
Post a Comment